TechnoUpdate News

Zuckerberg Prediksi Era Media Sosial Akan Berakhir, Ini Penggantinya

Mark Zuckerberg menyatakan era media sosial konvensional akan segera berakhir, digantikan oleh teknologi AI personal dan dunia imersif. Ini prediksi masa depan interaksi digital.

Pendiri sekaligus CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengemukakan prediksi mengejutkan mengenai masa depan media sosial. Dalam wawancara eksklusif terbaru yang dirilis oleh The Verge, Zuckerberg menyatakan bahwa era tradisional media sosial sebagaimana kita kenal saat ini — berbasis feed, komentar, dan like — sedang menuju titik jenuh dan akan segera berakhir.

“Interaksi digital akan bergeser dari konsumsi konten massal ke koneksi yang lebih intim dan terpersonalisasi. Feed publik akan semakin tergeser oleh ruang-ruang privat, immersive, dan berbasis kecerdasan buatan,” ujar Zuckerberg dalam wawancara tersebut, Selasa (13/5/2025).

Digantikan oleh Dunia Imersif dan AI Pribadi

Zuckerberg menyebut, era baru interaksi digital akan didominasi oleh teknologi realitas campuran (mixed reality), metaverse yang lebih matang, dan asisten berbasis AI personal. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan perubahan perilaku pengguna global yang mulai menjauhi keterbukaan dan keramaian media sosial konvensional.

“Fokusnya bukan lagi membagikan semua hal ke publik, melainkan membangun ruang personal yang aman dan efisien untuk berinteraksi, bekerja, hingga berkarya,” ujar Zuckerberg.

Platform seperti Threads dan WhatsApp Communities dianggap sebagai transisi awal menuju era tersebut. Meta pun tengah mengembangkan lebih banyak alat bantu AI untuk mendampingi pengguna secara personal dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamat: Media Sosial Akan Menjadi “Infra” di Balik Layar

Dr. Irwan Setiawan, pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia, menilai pernyataan Zuckerberg sebagai sinyal kuat perubahan besar dalam lanskap digital global.

“Prediksi ini sejalan dengan tren digital hygiene dan kebutuhan manusia akan koneksi bermakna. Media sosial tidak akan hilang sepenuhnya, tapi akan bergeser peran — dari panggung utama menjadi infrastruktur latar belakang,” jelas Irwan saat dihubungi Kompas, Rabu (13/5).

Menurut Irwan, aplikasi berbasis AI seperti personal companion, co-pilot, dan ruang virtual kerja akan menggantikan dominasi media sosial konvensional. Dunia maya akan lebih fokus pada manfaat langsung, bukan sekadar hiburan atau eksistensi.

Read More  Tren Swamedikasi di Indonesia: Praktis, Tapi Apa Risikonya?

Tantangan dan Transisi

Meskipun visi tersebut terdengar progresif, para ahli juga mengingatkan bahwa perubahan ini tidak akan terjadi secara instan. Transisi dari media sosial ke ekosistem baru berbasis AI dan realitas campuran memerlukan infrastruktur, edukasi, dan regulasi yang matang.

Zuckerberg sendiri mengakui bahwa media sosial saat ini masih memiliki tempat penting, terutama dalam penyebaran informasi dan jaringan sosial. Namun, ia menegaskan bahwa “masa keemasan feed publik telah berlalu.”

Back to top button